Pemilu dan Pentingnya Politisasi Keselamatan Lingkungan Hidup - Tribun Manado

Oleh:
Sulaiman Mappiasse
PS3M IAIN Manado

PEMILU sejatinya melahirkan pemimpin yang mampu menggerakkan rakyat mencapai kedaulatan,
bukan hanya kedaulatan politik, sosial dan ekonomi, tetapi juga lingkungan. Hak untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dan bersih telah termaktub dalam konstitusi dan perundang-undangan kita.
Ironis, di tengah ancaman bencana alam yang nyata akibat kerusakan lingkungan yang makin tidak terkendali, kita masih belum maksimal melakukan politisasi lingkungan hidup. Pilkada serentak mendatang di 270 daerah adalah momentum yang perlu kita berdayakan.
Apa itu politisasi keselamatan lingkungan hidup?

Ia adalah cara berpikir dan bertindak dalam menentukan pilihan atau sikap politik yang mempertimbangkan keselamatan lingkungan. Seorang pemilih, misalnya, akan menjatuhkan dukungan politiknya pada orang atau partai yang paling terdepan dalam pikiran dan aksinya menghargai keselamatan lingkungan hidup.

Sampah Baliho

Hampir semua baliho berbahan plastik sehingga akan berdampak buruk terhadap lingkungan, jika tidak dikelola dengan arif. Menjelang pemilu, bahu jalan di kota bahkan di desa dibebani baliho para calon kontestan.

Mereka pikir itu cara jitu meningkatkan popularitas. Mereka tidak sadar bahwa tindakan seperti itu memiliki efek negatif terhadap kesehatan, kebersihan dan keindahan lingkungan.

Dalam diskusi publik beberapa waktu lalu, Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda SH MPd menunjukkan data yang cukup mengusik pikiran. Berdasarkan hasil kalkulasi penggunaan baliho selama Pemilu 2019 lalu, total luas baliho yang digunakan di Kota Manado dapat menutupi dua puluh tiga persen wilayah kota.

Itu baru se-Kota Manado dan hanya baliho; belum memperhitungkan jumlah kertas yang digunakan. Penggunaan satu rim kertas, menurutnya, mengorbankan satu pohon usia lima tahun. Betapa banyak rim kertas yang dihabiskan selama pemilu. Artinya, betapa banyak pohon yang menjadi perisai bumi dan penyedia udara sehat dikorbankan karena ketidakarifan kita.

Pohon di Masa Kampanye

Selain menciptakan suasana sejuk, sehat, dan indah, pohon membantu mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan. Ia menyerap emisi karbon yang kita produksi setiap saat. Tetapi menjelang pemilu, kita sering menyaksikan berbagai alat peraga kampanye dipaku di pohon-pohon.

Pohon tidak seperti manusia yang akan berteriak merintih saat sakit dan luka. Namun tidak berarti mereka tidak sakit dan sedih saat dipaku, apalagi ditebang tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Legislasi

Meskipun konstitutisi kita telah memberikan jaminan hukum bahwa setiap warga negara berhak atas lingkungan yang bersih dan sehat, produksi sampah dan tindakan tidak ramah lingkungan di luar dan di hari-hari pemilu masih saja terus terjadi secara masif di sekitar kita.
Konstitusi yang telah dituangkan ke dalam berbagai perundangan dan peraturan belum memiliki dampak signifikan dalam mengubah pola pikir, sikap dan tindakan kita dalam menciptakan dan menjaga keselamtan lingkungan.

Edukasi
Dalam berbagai forum diskusi soal konstitutsi lingkungan, satu hal yang selalu menguat dari peserta diskusi, yakni pandangan bahwa konstitusi, perundangan dan peraturan ramah lingkungan tidak cukup. Edukasi harus digiatkan.

Kita semua harus melakukan proses edukasi. Ya, edukasi soal kesehatan lingkungan memang sangat penting untuk dilakukan. Lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun informal, harus terlibat langsung melakukan edukasi ramah lingkungan.

Ada problem besar di lapangan. Dalam sebuah diskusi, seorang ibu guru mengutarakan unek-uneknya. Dia sudah mendidik murid-muridnya untuk sadar lingkungan melalui latihan mengenali jenis sampah, dan pembiasaan memperlakukan sampah secara tepat.

Betapa kecewanya mereka. Para pengangkut sampah ternyata menggabungkan kembali semua sampah yang telah mereka pilah dengan baik.

Apabila kondisi riil kita seperti itu, apa yang bisa kita lakukan? Kita harus membangun komitmen bersama bahwa pemilu sebagai salah satu instrumen demokrasi harus melahirkan pemimpin yang berkualitas. Pemimpin berkualitas adalah mereka yang mampu mewujudkan kedaulatan politik, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup bagi semua.

Diterbitkan Tribun Manado (18/02/2020): https://manado.tribunnews.com/2020/02/18/pemilu-dan-pentingnya-politisasi-keselamatan-lingkungan-hidup?page=2


1 komentar:

  1. Did you hear there's a 12 word phrase you can speak to your man... that will induce deep emotions of love and instinctual attraction for you buried within his chest?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, look after and look after you with his entire heart...

    ====> 12 Words Will Fuel A Man's Desire Response

    This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will make him work harder than ever before to do his best at looking after your relationship.

    In fact, fueling this dominant instinct is absolutely mandatory to achieving the best ever relationship with your man that the instance you send your man a "Secret Signal"...

    ...You'll immediately find him open his mind and heart for you in such a way he haven't experienced before and he will perceive you as the only woman in the world who has ever truly understood him.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.