PEMILU sejatinya melahirkan pemimpin yang mampu menggerakkan rakyat
mencapai kedaulatan,
bukan hanya kedaulatan politik, sosial dan ekonomi,
tetapi juga lingkungan. Hak untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dan
bersih telah termaktub dalam konstitusi dan perundang-undangan kita.
Ironis, di tengah ancaman bencana alam yang nyata akibat kerusakan
lingkungan yang makin tidak terkendali, kita masih belum maksimal
melakukan politisasi lingkungan hidup. Pilkada serentak mendatang di 270
daerah adalah momentum yang perlu kita berdayakan.
Apa itu politisasi keselamatan lingkungan hidup?
Ia adalah cara berpikir dan bertindak dalam menentukan pilihan atau
sikap politik yang mempertimbangkan keselamatan lingkungan. Seorang
pemilih, misalnya, akan menjatuhkan dukungan politiknya pada orang atau
partai yang paling terdepan dalam pikiran dan aksinya menghargai
keselamatan lingkungan hidup.
Sampah Baliho
Hampir semua baliho berbahan plastik sehingga akan berdampak buruk
terhadap lingkungan, jika tidak dikelola dengan arif. Menjelang pemilu, bahu jalan di kota bahkan di desa dibebani baliho para calon kontestan.
Mereka pikir itu cara jitu meningkatkan popularitas. Mereka tidak
sadar bahwa tindakan seperti itu memiliki efek negatif terhadap
kesehatan, kebersihan dan keindahan lingkungan.
Dalam diskusi publik beberapa waktu lalu, Ketua Bawaslu Sulut Herwyn
Malonda SH MPd menunjukkan data yang cukup mengusik pikiran. Berdasarkan
hasil kalkulasi penggunaan baliho selama Pemilu 2019 lalu, total luas
baliho yang digunakan di Kota Manado dapat menutupi dua puluh tiga
persen wilayah kota.
Itu baru se-Kota Manado dan hanya baliho; belum memperhitungkan
jumlah kertas yang digunakan. Penggunaan satu rim kertas, menurutnya,
mengorbankan satu pohon usia lima tahun. Betapa banyak rim kertas yang
dihabiskan selama pemilu. Artinya, betapa banyak pohon yang menjadi perisai bumi dan penyedia udara sehat dikorbankan karena ketidakarifan kita.
Pohon di Masa Kampanye
Selain menciptakan suasana sejuk, sehat, dan indah, pohon membantu
mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan. Ia menyerap emisi
karbon yang kita produksi setiap saat. Tetapi menjelang pemilu, kita sering menyaksikan berbagai alat peraga kampanye dipaku di pohon-pohon.
Pohon tidak seperti manusia yang akan berteriak merintih saat sakit
dan luka. Namun tidak berarti mereka tidak sakit dan sedih saat dipaku,
apalagi ditebang tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Legislasi
Meskipun konstitutisi kita telah memberikan jaminan hukum bahwa
setiap warga negara berhak atas lingkungan yang bersih dan sehat,
produksi sampah dan tindakan tidak ramah lingkungan di luar dan di
hari-hari pemilu masih saja terus terjadi secara masif di sekitar kita.
Konstitusi yang telah dituangkan ke dalam berbagai perundangan
dan peraturan belum memiliki dampak signifikan dalam mengubah pola
pikir, sikap dan tindakan kita dalam menciptakan dan menjaga keselamtan
lingkungan.
Edukasi
Dalam berbagai forum diskusi soal konstitutsi lingkungan, satu hal
yang selalu menguat dari peserta diskusi, yakni pandangan bahwa
konstitusi, perundangan dan peraturan ramah lingkungan tidak cukup.
Edukasi harus digiatkan.
Kita semua harus melakukan proses edukasi. Ya, edukasi soal kesehatan
lingkungan memang sangat penting untuk dilakukan. Lembaga-lembaga
pendidikan, baik formal maupun informal, harus terlibat langsung
melakukan edukasi ramah lingkungan.
Ada problem besar di lapangan. Dalam sebuah diskusi, seorang ibu guru
mengutarakan unek-uneknya. Dia sudah mendidik murid-muridnya untuk
sadar lingkungan melalui latihan mengenali jenis sampah, dan pembiasaan
memperlakukan sampah secara tepat.
Betapa kecewanya mereka. Para pengangkut sampah ternyata menggabungkan kembali semua sampah yang telah mereka pilah dengan baik.
Apabila kondisi riil kita seperti itu, apa yang bisa kita lakukan? Kita harus membangun komitmen bersama bahwa pemilu
sebagai salah satu instrumen demokrasi harus melahirkan pemimpin yang
berkualitas. Pemimpin berkualitas adalah mereka yang mampu mewujudkan
kedaulatan politik, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup bagi semua.
Did you hear there's a 12 word phrase you can speak to your man... that will induce deep emotions of love and instinctual attraction for you buried within his chest?
That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, look after and look after you with his entire heart...
This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will make him work harder than ever before to do his best at looking after your relationship.
In fact, fueling this dominant instinct is absolutely mandatory to achieving the best ever relationship with your man that the instance you send your man a "Secret Signal"...
...You'll immediately find him open his mind and heart for you in such a way he haven't experienced before and he will perceive you as the only woman in the world who has ever truly understood him.
Did you hear there's a 12 word phrase you can speak to your man... that will induce deep emotions of love and instinctual attraction for you buried within his chest?
BalasHapusThat's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, look after and look after you with his entire heart...
====> 12 Words Will Fuel A Man's Desire Response
This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will make him work harder than ever before to do his best at looking after your relationship.
In fact, fueling this dominant instinct is absolutely mandatory to achieving the best ever relationship with your man that the instance you send your man a "Secret Signal"...
...You'll immediately find him open his mind and heart for you in such a way he haven't experienced before and he will perceive you as the only woman in the world who has ever truly understood him.